Bandung,Harianasional.com-Hari ini, Senin (26/8), PT Len Industri (Persero) dan Thales Netherland melakukan kerjasama penandatanganan (MOU). Kerjasama dua industri ternama untuk pengembangan dibidang perangkat pertahanan ini, akan mengungkap kecanggihan pengamanan laut bertema Combat Management System (CMS).
Perangkat CMS merupakan Sistem Manajemen Pertempuran yang dipergunakan oleh kapal laut. Dan saat ini keberadaanya sudah diuji kepada dua unit kapal perusak kawal rudal (PKR) jenis frigate.
Sistem CMS adalah sistem yang dibangun pada bagian kapal laut sebagai suatu kelengkapan pertempuran di area dirgantara. CMS didukung oleh sejumlah peralatan navigasi dan peralatan tempur. Hal inilah kenapa PT Len Industri (Persero) ikut aktif dalam pekerjaan pembuatan Combat Management System kapal PKR, dan mendapatkan kontrak untuk pengembangan software sampai kontrak ekspor softwarenya.
"Software yang dikembangkan dan diproduksi oleh Len dalam kontrak tersebut, bukan saja digunakan untuk kapal PKR pesanan pemerintah Indonesia, melainkan juga untuk memenuhi pesanan dari negara lain. Keberhasilan Len dalam kontrak pengembangan dan produksi software kapal perang tersebut, akan membuka berbagai peluang baru, baik di pasar domestik maupun pasar global," ujar Direktur Utama Len, Abraham Mose, di Bandung, Selasa (26/8/2014).
Lebih lanjut Mose mengungkapkan, sesuai UU No. 16/2012 tentang Industri Pertahanan, maka Thales Nederland menjalin kerja sama dengan PT Len Industri (Persero) dalam pekerjaan pembuatan Combat Management System kapal PKR ini, dan nantinya apa yang dinginkan ole pemerinta untuk menjadikan bahan-bahan dalam negeri bukanlah tidak mungkin. Saat ini Thales Nederland sangat care dalam hal ini," tambah Mose.
Dengan alat ini diharapkan kapal patroli tersebut dapat memantau posisi sasaran dengan tepat, harap Mose. Untuk target sasaran dalam program CMS sendiri sistem navigasinya terdiri atas 4 layar. Yakni Layar Detection yang terdiri atas beberapa alat sensor yang mendeteksi data own ship baik yang menyangkut secara langsung terhadap kapal (latitude, longtude, speed, course, heading) maupun kondisi lingkungan (wind direction, wind speed, temperature). Lalu Layar Acquisition, Adalah layar dimana data dikumpulkan dan dikombinasikan untuk mendapatkan data lanjutan.
Ini merupakan kontrak ekspor sofware kapal perang yang kedua kalinya, dan kontrak ini merupakan Development,Producktion and Supply of Sofware kapal perang jenis PKR/Frigate. Proyek ini akan memberikan warna baru dalam bisnis yang digeluti LEN, yaki menjual man hour, yang akan memberikan presentasi keuntungan signifikan bagi perusahaan dari sebuah proyek," papar Mose.
Jakarta. Harianasipnal.com-Tahukah Anda mengapa Liberte, Egalitie, Fraternite menjadi The National Motto...
Jakarta.Harianasional.com-Alcatel-Lucent Enterprise, provider terkemuka untuk komunikasi, jejaring, dan...
Jakarta.Harianasional.com-Pertengahan Maret 2020, dunia pendidikan mengalami perubahan secara drastis....
Jakarta. Harianasional.com-Astra UD Trucks yang tahun ini hadir di Indonesia selama 37 Tahun dengan semangat...